Sunday, October 14, 2018

Kerajinan Batik

Model Giovannayudi
Batik saat ini merupakan salah satu kerajinan yang sangat modern. Bukan lagi identik dengan pakaian kuno, tapi sekarang batik juga diminati oleh remaja dan kalangan muda. Motif dan corak batikpun bermacam-macam sesuai dengan perkembangan jaman. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, merupakan salah satu motif batik yang merupakan modifikasi.
Kerajinan batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa. Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif batik yang ada di Indonesia. Pada kerajinan batik dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
  1. Batik pedalaman (Klasik) adalah batik yang berkembang di masa lalu. Pembatik pada jaman dahulu hanya ditemui di daerah pedalaman dan tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas.
  2. Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar pulau Jawa serta adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk dalam keagamaan seperti Hindu dan Budha. Kondisi tersebut menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka ragam. Beberapa contoh motif batik pesisir yaitu motif trumtum melambangkan cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang (tumaruntum). Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian alam.
Contoh batik Pedalaman
batik pedalaman Sidha Drajat (Sumber)
batik pedalaman Cindil Wilis (Sumber)
Contoh batik Pesisir
batik pesisir (Sumber)
batik pesisir (Sumber)

Bahan Produksi Batik
  1. Kain putih yang biasanya berbahan katun.
  2. Malam/Lilin adalah bahan yang dipergunakan untuk membantik. Sebelum digunakan, lilin dicairkan terlebih dahulu menggunakan kompor. Lilin digunakan sebagai bahan untuk menulis/melukis pada kain.
  3. Zat pewarna digunakan untuk mewarnai kain. Dua jenis zat pewarna, yaitu pewarna sintetis dan pewarna alami. Pewarna sintetis untuk batik terdiri dari napthol, indigosol, reaktif, dan frozen. Pewarna alami contohnya kayu kacang, kulit manggis, daun indigo, dan jelawe.
Bagian dari canting (Sumber internet google)

Alat Produksi Batik:
  • Canting merupakan alat yang dipakai untuk mengambil malam/lilin cair yang masih panas. Canting berfungsi sebagai alat untuk menulis/melukis dengan malam/lilin sebagai tintanya. Canting juga ada yang lebih modern yaitu canting elektrik. Kemudian juga ada canting cap yang terbuat dari tembaga yang berbentuk sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki.
  • Kompor adalah alat yang digunakan untuk membuat api untuk memanaskan lilin

Proses pembuatan Batik
Teknik pembuatan batik ada 3 macam, yaitu teknik cap, teknik tulis dan teknik campuran tulis dan cap. Berikut istilah yang digunakan dalam proses pembuatan batik:
  1. Nganji yaitu kegiatan memberi kanji setelah kain dicuci
  2. Ngemplong yaitu menghaluskan permukaan kain dengan cara kain dipukul-pukul menggunakan alat pemukul kayu dengan tujuan kain menjadi tidak kaku dan mudah menyerap warna.
  3. Nyungging yaitu proses membuat pola di kertas.
  4. Nuaplak yaitu menjiplak pola dari kertas ke kain.
  5. Nglowong yaitu memberi lilin pada kain sesuai pola.
  6. Ngiseni yaitu memberi motif ke dalam pola besar.
  7. Nembok yaitu menutup bagian tertentu menggunakan lilin agar terlihat tetap berwarna putih saat dilorot.
  8. Nyolet yaitu memberikan warna menggunakan kuas.
  9. Nyelup yaitu pencelupan warna kain batik.
  10. Mopok yaitu memberi isian pada latar belakang pola
  11. Nglorot yaitu membuang lilin yang sudah tidak diperlukan lagi sehingga motif batik terlihat.
  12. Nanahi yaitu memberi isian dengan malam pada latar belakang pola.
  13. Selanjutnya dapat dilakukan pencelupan warna terakhir dan pelorotan.

0 comments:

Post a Comment